Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Mengenal Gigi Impaksi : Apa, Mengapa dan Bagaimana ?

Gigi impaksi merupakan gigi dengan kondisi tertanam sebagian ataupun total, dapat terjadi pada semua jenis gigi mulai gigi seri (insicive) , taring (caninus) , geraham kecil (premolar) maupun geraham (molar) baik rahang atas maupun rahang bawah. Namun, kasus yang sering kita kenal dan jumpai adalah impaksi pada gigi molar ke-3 (gigi geraham bungsu). Gigi bungsu biasanya tumbuh pada masa usia "age of wisdom" yaitu 15-25 tahun, sehingga gigi bungsu dan gigi impaksi (geraham belakang) dalam bahasa Inggri biasa disebut dengan wisdom teeth.   Manifestasi infeksi yang dapat terjadi pada gigi impaksi rahang bawah. Proses pembentukan benih gigi bungsu diawali sebelum usia 12 tahun dan pertumbuhannya berakhir pada usia sekitar 25 tahun. Pada usia tersebut gigi bungsu akan terbentuk sempurna. Secara garis besar pertumbuhan gigi bungsu berlangsung, sebagai berikut: Anatomi dan pertumbuhan gigi bungsu.  Pada usia 12tahun, sebagian mahkota benih gigi bungsu mulai terbe

Case Report : Cosmetic-Esthetic Dentistry with Frenectomy and Veneer

Frenulum adalah lipatan mukosa yang berisi jaringan ikat/otot yang menghubungkan bagian dari tubuh. Frenulum pada rongga mulut dapat ditemukan pada daerah bawah lidah (frenulum lingualis) , bibir (frenulum labialis) , dan pipi bagian dalam (frenulum bucalis) .  Frenulum labialis superior Jika tinggi, akan menyebabkan central diastema/midline diastema, pada pasien yang menggunakan gigi palsu tipe full denture juga akan mempengaruhi retensi gigi palsunya jika menagemennya tidak tepat Frenulum bucalis Jika tinggi, akan mempengaruhi retensi gigi palsu jika managemennya tidak tepat Frenulum Lingualis Jika frenulum ini "pendek" (gambar sisi kanan) akan mempengaruhi fungsi bicara karena lidah "terikat" dan tidak bisa bergerak bebas, dan dapat juga mempengaruhi retensi gigi palsu pada pasien yang menggunakannya jika managemennya tidak tepat Saat ini, kita akan membahas kasus frenulum labialis yang umum kita jumpai.  Pada frenulum labiaslis su

Fenomena Tukang Gigi : Murah, Cepat, Service Plus-Plus

Maraknya fenomena tukang gigi ataupun ahli gigi yang muncul dan menjamur disekitar kita menjadikan banyak masyarakat  yang berbondong-bondong datang ke “fasilitas kesehatan” yang satu ini. Tidak jarang pula mereka (tukang gigi) dengan senang hati dan penuh kebaikan bersedia keliling dan memberi layanan plus-plus seperti sudi mampir jika di hubungi..  yaa semacam home visit gitu laaah.. Tukang gigi adalah seseorang yang memiliki keahlian dalam dunia pergigian secara otodidak, yang belajar secara turun menurun atau juga dari kawan atau keluarganya, TANPA PERLU mengetahui ilmu anatomi, patofisiologi, faal, dan sebagainya. Dari pengakuan salah seorang tukang gigi yang pernah saya temui dan wawancara langsung, untuk bisa “ahli” hanya memerlukan waktu 3-4 bulan melihat , selebihnya praktek langsung dengan para “pasien” dengan bimbingan si “ahli” sebelumya. Tragis dan miris melihat semakin berani dan merajalelanya praktek ini. Bukan karena sebagai dokter gigi yang takut

Sekedar Cerita Sore : Perubahan Mindset itu Terjadi Sejak....

Cerita pasien hari ini menggelitik saya untuk bercerita tentang menjadi DOKTER GIGI . Yaa..  dokter gigi bukan melulu tentang cabut gigi dan buat gigi palsu atau tambal. Dokter gigi adalah sebuah profesi yang akan membantu anda dalam permasalahan gigi dan mulut. Semua permasalahan yang ada di dalam mulut, baik jaringan keras seperti tulang dan gigi hingga jaringan lunak seperti mukosa pipi bagian, lidah, bibir, gusi, hingga langit-langit . Seorang dokter gigi menempuh pendidikan selama 5 tahun, yaitu 4 tahun untuk sarjana dan ditambah 1 tahun untuk profesi dokter gigi. Menjadi seorang dokter gigi tidak sulit, tapi tidak mudah juga. Selain bermodal otak , seorang mahasiswa kedokteran gigi juga harus memiliki skill keterampilan (terutama mengukir dan menggambar), tidak boleh buta warna dan harus jago komunikasi .  Jika sabar dan telaten termasuk dalam kriteria, maka sabar dan telaten saya masukan sebagai syarat menjadi mahasiswa dokter gigi.. hehehe..  Dokter gigi h

Case Report : Akibat Ngedot hingga Kelas 6 SD, 4 Gigi Depan Rahang Atas Hilang - Apa Bisa Tersenyum Kembali di Masa Depan ??

Cerita ini berawal saat saya jaga poli gigi salah satu Puskesmas di Sidoarjo.  Pagi itu seperti biasa, pasien Puskesmas datang silih berganti, bersaut-sautan bagaikan ombak di pantai... hehehe.. Ketika salah satu pasien, seorang anak laki-laki usia 12 tahun datang bersama kakaknya..dengan senyum tertahan dan malu-malu ingin mencabutkan giginya.. dan setelah dilakukan pemeriksaan.. Walaaah... ternyata keempat gigi depan atasnya sudah raib.. habis tinggal akarnya saja.. Setelah anamnesa lebih dalam, diketahui bahwa anak ini memiliki kebiasaan ngedot hingga usia 11 tahun, yang saat itu dia duduk dikelas 6 SD.. Kondisi gigi 22, 21, 11, dan 12 sisa akar, dengan ruang pulpa terbuka, dan tes Miller (+). Analisa hasil foto Rongent tidak ditemukan adanya kelainan periapikal. Pilihannya ada dua.. dicabut dan buat gigi palsu, atau dirawat .. Untuk anak sekecil itu kasihan dong klo harus pakai gigi palsu, maka saya sarankan untuk dilakukan perawatan saluran akar, dan kem

Sudah Idealkah Tambalan Gigimu ?? Kenali dan Periksa Tambalan Gigimu Sekarang

Tambalan atau restorasi gigi adalah upaya penyelamatkan gigi yang berlubang dengan cara membersihkan jaringan nekrotik (busuk, rusak) kemudian di ganti dengan bahan tambalan. Bahan tambalan yang digunakan ada berbagai macam, mulai logam, glass ionomer, hingga composite. Masing-masing bahan tersebut memiliki kelebihannya sendiri. Logam atau yang sering disebut amalgam adalah tambalan yang memiliki kekuatan paling besar terhadap beban, namun memiliki kekurangan dari segi estetik yaitu berwarna logam (silver kehitaman).  Glass ionomer merupakan tambalan yang sering digunakan untuk penambalan gigi susu pada anak karena sifatnya yang mampu melepaskan fluor ke gigi dan cara aplikasinya mudah dan cepat, Composite merupakan bahan tambalan yang sering menjadi pilihan dokter gigi saat ini karena teknologi bahan tambalan ini berkembang pesat baik secara kekuatan maupun estetik. Namun terlepas dari semua itu, ada beberapa kriteria tambalan yang harus dipenuhi dalam aplikasi