Skip to main content

Case Report : Cosmetic-Esthetic Dentistry with Frenectomy and Veneer

Frenulum adalah lipatan mukosa yang berisi jaringan ikat/otot yang menghubungkan bagian dari tubuh.

Frenulum pada rongga mulut dapat ditemukan pada daerah bawah lidah (frenulum lingualis), bibir (frenulum labialis), dan pipi bagian dalam (frenulum bucalis)
Frenulum labialis superior
Jika tinggi, akan menyebabkan central diastema/midline diastema, pada pasien yang menggunakan gigi palsu tipe full denture juga akan mempengaruhi retensi gigi palsunya jika menagemennya tidak tepat

Frenulum bucalis
Jika tinggi, akan mempengaruhi retensi gigi palsu jika managemennya tidak tepat

Frenulum Lingualis
Jika frenulum ini "pendek" (gambar sisi kanan) akan mempengaruhi fungsi bicara karena lidah "terikat" dan tidak bisa bergerak bebas, dan dapat juga mempengaruhi retensi gigi palsu pada pasien yang menggunakannya jika managemennya tidak tepat


Saat ini, kita akan membahas kasus frenulum labialis yang umum kita jumpai. 

Pada frenulum labiaslis superior yang tinggi secara fisiologis akan menyebabkan beberapa pengaruh pada gusi dan geligi. Adanya frenulum labialis yang tinggi ini mengakibatkan penebalan pada daerah gusi sekitarnya, sehingga umumnya kita jumpai adanya celah/jarak antara gigi incisive central (midline diastema).

Pada kasus ini, pasien laki-laki 23 tahun datang dengan keluhan adanya jarak diantara kedua gigi depan atasnya yang mengganggu penampilan. Pasien sempat melakukan perawatan ortodontik selama 1 tahun, tapi setelah selesai perawatan giginya kembali ke posisi semula. Pasien ingin cepat di atasi masalahnya, karena akan mendaftar menjadi "angkatan" 1 bulan lagi.

Pada pemeriksaan EO tidak ditemukan suatu kelainan. Pada pemeriksaan IO di temukan frenulum labialis lebih dari ½ tinggi alveolar; ada diastema antar central incisor 2,5 mm.

Setelah dilakukan frenectomy pada frenulum labiaslis superior pada kunjungan pertama, kemudian dibuatkan direct veneer dengan composite 3M pada kunjungan hari ke-5 dan aff hecting pada kunjungan hari ke-7.

Mengapa dilakukan frenectomy pada kasus ini ??

Pada kasus pembuatan veneer memang tidak harus dilakukan frenectomy terlebih dulu. Namun, pada kasus ini frenectomy dilakukan sebagai upaya pencegahan dikemudian hari jika pasien ingin kembali melakukan perawatan ortodontik, dan pasien setuju (APS) dilakukan prosedur frenectomy agar tidak mengurangi nilai saat tes (walau sudah dijelaskan itu tidak akan mengurangi nilai saat pemeriksaan kesehatan nanti).

"Pre - Post" tindakan frenectomy dan veneer
find me at :  Diamond Dental Smiles

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Gigi Impaksi : Apa, Mengapa dan Bagaimana ?

Gigi impaksi merupakan gigi dengan kondisi tertanam sebagian ataupun total, dapat terjadi pada semua jenis gigi mulai gigi seri (insicive) , taring (caninus) , geraham kecil (premolar) maupun geraham (molar) baik rahang atas maupun rahang bawah. Namun, kasus yang sering kita kenal dan jumpai adalah impaksi pada gigi molar ke-3 (gigi geraham bungsu). Gigi bungsu biasanya tumbuh pada masa usia "age of wisdom" yaitu 15-25 tahun, sehingga gigi bungsu dan gigi impaksi (geraham belakang) dalam bahasa Inggri biasa disebut dengan wisdom teeth.   Manifestasi infeksi yang dapat terjadi pada gigi impaksi rahang bawah. Proses pembentukan benih gigi bungsu diawali sebelum usia 12 tahun dan pertumbuhannya berakhir pada usia sekitar 25 tahun. Pada usia tersebut gigi bungsu akan terbentuk sempurna. Secara garis besar pertumbuhan gigi bungsu berlangsung, sebagai berikut: Anatomi dan pertumbuhan gigi bungsu.  Pada usia 12tahun, sebagian mahkota benih gigi bungsu mulai terbe

Gigi Ngilu Saat Setelah Renang ?? Inilah Sebabnya..

Mungkin sering dari kita merasakan ngilu pada gigi setiap selesai berenang, terutama pada beberapa orang yang menjadikan renang sebagai olahraga favorite, atau bahkan sebagai profesi profesional mereka (atlet). Akhir-akhir ini ada beberapa pasien datang dengan keluhan gigi sering terasa sangat ngilu dan sensitif, terutama setelah berenang. Inilah yang membuat saya ingin menulis tentang gigi ngilu, kaporit, dan kolam renang.. APA ada hubungan antara ketiganya? Oke.. dari kondisi klinis di dalam rongga mulut pasien tersebut, tidak ditemukan adanya dental caries (gigi berlubang) atau calculus (karang gigi) dan resesi gingiva (gusi turun).  Yaa.. tampak normal, setelah wawancara lebih dalam ternyata mereka adalah atlet renang profesional yang dalam pemusatan pelatihan daerah (Puslatda) Jatim. Saya pernah merasakan latihan di dalam Puslatda, sangat ketat. Latihan seperti makan obat saja yang sehari bisa 3 kali. Ya... walau saya bukan atlet renang dulunya, tapi kebayang