Skip to main content

Sekedar Cerita Sore : Perubahan Mindset itu Terjadi Sejak....

Cerita pasien hari ini menggelitik saya untuk bercerita tentang menjadi DOKTER GIGI. Yaa..  dokter gigi bukan melulu tentang cabut gigi dan buat gigi palsu atau tambal.

Dokter gigi adalah sebuah profesi yang akan membantu anda dalam permasalahan gigi dan mulut. Semua permasalahan yang ada di dalam mulut, baik jaringan keras seperti tulang dan gigi hingga jaringan lunak seperti mukosa pipi bagian, lidah, bibir, gusi, hingga langit-langit.

Seorang dokter gigi menempuh pendidikan selama 5 tahun, yaitu 4 tahun untuk sarjana dan ditambah 1 tahun untuk profesi dokter gigi. Menjadi seorang dokter gigi tidak sulit, tapi tidak mudah juga.

Selain bermodal otak, seorang mahasiswa kedokteran gigi juga harus memiliki skill keterampilan (terutama mengukir dan menggambar), tidak boleh buta warna dan harus jago komunikasiJika sabar dan telaten termasuk dalam kriteria, maka sabar dan telaten saya masukan sebagai syarat menjadi mahasiswa dokter gigi.. hehehe..

 Dokter gigi hingga saat ini memiliki 7 (tujuh) spesialisasi :

1.       Sp.BM, yaitu dokter gigi spesialis bedah mulut, yaitu dokter gigi yang memiliki spesialisasi dalam segala urusan bedah di rongga mulut dan sekitarnya.
2.       Sp. KG, yaitu dokter gigi  spesialis konservasi gigi, dokter gigi yang berfokus pada bagaimana cara mempertahankan gigi dengan menambal dan segala sesuatunya, hingga urusan estetik
3.       Sp. OM, yaitu dokter gigi spesialis penyakit mulut, dokter gigi yang memiliki spesialisasi dalam urusan penyakit mulut seperti penyakit pada jaringan lunak seperti sariawan hingga keganasan
4.       Sp. Perio, yaitu dokter gigi spesialis jaringan periodontal, jaringan periodontal adalah jaringan penyangga gigi seperti tulang alveolar, gusi, sementum, dan ligamen periodontal.
5.       Sp. Orto, yaitu dokter gigi spesialis ortodonsi, dokter gigi yang memiliki spesialisasi dalam merapikan susunan gigi.
6.       Sp. Prosto, yaitu dokter gigi yang memiliki spesialisasi dalam membuat gigi palsu, mereka juga mempelajari bagaimana membuat hidung, mata, dan telinga palsu, termasuk juga obturator untuk kasus CLP (Cleft Lip and Palate)
7.       Sp. KGA, yaitu dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak, yang memiliki spesialisasi dalam melakukan perawatan pada anak-anak termasuk juga pada anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Betapa penting memberikan pengalaman baik terhadap anak
 saat berkunjung ke dokter gigi

Sejak awal masa perkuliahan seorang mahasiswa akan mengenal secara perlahan potensi dan ketertarikan mereka pada satu atau beberapa cabang ilmu tersebut. Seharusnya ini tidak boleh terjadi, mengingat ilmu kedokteran adalah ilmu holistik yang tidak terpisahkan, saling berkaitan dan bergantung.

1.  Ada mahasiswa yang suka dengan anak-anak, biasanya ini mbak-mbak mahasiswa
2.  Ada mahasiswa yang lebih suka dengan membuat gigi palsu, ini biasanya mahasiswa yang kreatif dan lincah jari-jarinya dalam mengukir
3.   Ada mahasiswa yang suka berdarah-darah, ini mahasiswa yang suka tantangan dan pinter
4.  Ada juga mahasiswa yang suka membersihkan karang gigi pasiennya, ini tipe mahasiswa yang cinta kebersihan.. dst...

Dulu saya termasuk mahasiswa yang sangat suka dengan 2 cabang ilmu spesialisasi di atas, yaitu bedah mulut dan prostodonsia

Mengapa ??

Prostodonsia adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang kaya dan sarat dengan seni ukir.. kalau praktikum saya merasa seperti sedang bermain, hehehe.. membuat duplikasi gigi, mengukir gigi dan gusi dari malam (lilin), dan sebagainya..

Contoh proses membuat duplikat gigi rahang atas
Contoh Gigi Palsu Sebagian Lepasan

Contoh gambar crown gigi dari porcelain dan gigi jembatan porcelain

Contoh gambar mahasiswa sedang mengukir/ membuat mahkota gigi tiruan


Bedah mulut adalah cabang ilmu yang saya rasa sangat keren, penuh disiplin tinggi, dan yang paling seru adalah berhubungan dengan OK (kamar Operasi) dan berdarah-darah..  dulu, saat praktikum (seperti lab lainnya) selain dihajar text book (maksudnya dengan teori lho, bukan di lempar text book).. dibutuhkan juga skill mencabut gigi.. 

merasakan gigi berdansa dalam tulang saat di ungkit dengan bein atau tang cabut.. mendengar dan merasakan suara "krekk".. itu seru.. (maaf bahasanya kejam ya..)

Contoh suasana kamar operasi (OK)

Contoh Gigi yang telah tercabut dari tulangnya..
dulu pasti seneng banget klo sudah sukses gini.. hehe...

Tantangannya banyak di klinik ini, mulai dari diskusi dengan para dosen yang aduhai agak sedikit galak dibanding klinik lainnya, lalu kepintaran mereka yang membuat ciut hafalan-hafalan yang sudah kami rasa akan membuat otak mau pecah.. 

dan yang terpenting adalah keberanian dan skill dalam mengeluarkan gigi dengan cara tepat, dan cepat.. tanpa ada yang patah.. tanpa pasien merasa sakit (anestesi berjalan dengan sempurna).. 

gigi ga keluar agak lama sedikit aja udah di anggap g becus, akhirnya di-take over ke senior..

Untungnya semasa kuliah saya g perlu cari pasien, karena selalu jadi rujukan temen-temen yang lain.. hahaha... dosen selalu melimpahkan take over  pasien-pasien itu ke saya, hahaha.. 
(mungkin hanya mahasiswa FKG dan Dokter Gigi yang tau betapa bahagianya itu)

karena apa ?? karena mencabut  gigi itu seru... bedah mulut itu keren.. saya yakin sebagian besar mahasiswa kedokteran mengatakan ilmu bedah itu menjadi favorit..

tapi saat ini setelah menjadi dokter gigi, banyak kasus yang telah ditangani.. 
banyak bertemu dengan bermagai macam pasien.. 
kolega dan sejawat sering bertemu dan bertukar pikiran.. 
dan yang paling berpengaruh besar adalah selama saya melakukan pelayanan di Puskesmas..

3 tahun di Puskesmas perbatasan dengan sarana prasarana terbatas, dan daerah yang tergolong sangat terpencil.. dan saat ini 2 tahun menjelang di Puskesmas perkotaan..
dimanapun berada, tujuan utama Puskesmas adalah promotif- preventif..dan sebisa mungkin dan harus ratio tambal harus lebih besar dari pada pencabutan gigi..

arah fokus saya pun berubah, kini saya tidak lagi memilih cabang tertentu..
karena semua cabang ilmu (apapun) itu kereeeen..

tapi saat ini yang menjadi daya tarik tersendiri bagi saya adalah sebagai dokter gigi saya harus berperan sebagai dokter.. merawat dan mempertahankan keharmonisan dan kesehatan gigi dan mulut.. bukan menjadi penjagal gigi.. 
dan bahwa ciptaan Allah itu sangat sempurna..

"secanggih apapun, semahal apapun gigi palsu yang kita buat.. tidak akan menggantikan kenyamanan gigi asli kita.." ini yang sering saya tekankan pada pasien-pasien saya


Implan Gigi

Kualitas gigi palsu terbaik saat  ini masih Implan.. gigi palsu yang mihiiiill bingiitz.. 1 gigi di tahun 2017 ini bisa mencapai 15-20an juta.. itu juga belum tentu nyaman dan sukses adaptasi dengan jaringan tubuh.. 

gigi asli kita harganya berapa ?? pasti lebih mahal.. tapi Allah beri dengan gratissss... banyaak lagii..

tinggal kita menjaga dan merawatnya saja.. tidak susah kan..

karena itu semuaaalaaaaahhh..
saat ini yang menjadi fokus saya adalah bagaimana gigi yang diberikan Allah itu akan tetap bisa berfungsi dengan baik.. sekalipun dengan perawatan yang sedikit rumit..

dan ini nih yang membuat hati saya bersemangat..

Orifice gigi atas dan bawah.. setiap saya menemukan lubang-lubang itu dan kontur lantai pulp chamber,
saya langsung berkata dalam hati "cantik".. masya Allah...

betapa rumitnya ya... tapi indah klo di lihat..

Apalagi klo orifice-nya banyak gini..

Contoh foto x-ray dari beberapa gigi setelah perawatan saluran akar

nikungnya ga tahan... hehehe.. 

Dan  di setiap gigi ada kamar pulpa (syaraf)..

Dan di setiap kamar pulpa terdapat (beberapa) orifice (lubang syaraf di kamar pulpa) yang layak untuk di cari..


Dan balik setiap lubang-lubang ini terdapat saluran misterius yang berkelok-kelok, bercabang, dan mungkin terinfeksi yang berhak untuk dibersihkan dan dirawat..

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Gigi Impaksi : Apa, Mengapa dan Bagaimana ?

Gigi impaksi merupakan gigi dengan kondisi tertanam sebagian ataupun total, dapat terjadi pada semua jenis gigi mulai gigi seri (insicive) , taring (caninus) , geraham kecil (premolar) maupun geraham (molar) baik rahang atas maupun rahang bawah. Namun, kasus yang sering kita kenal dan jumpai adalah impaksi pada gigi molar ke-3 (gigi geraham bungsu). Gigi bungsu biasanya tumbuh pada masa usia "age of wisdom" yaitu 15-25 tahun, sehingga gigi bungsu dan gigi impaksi (geraham belakang) dalam bahasa Inggri biasa disebut dengan wisdom teeth.   Manifestasi infeksi yang dapat terjadi pada gigi impaksi rahang bawah. Proses pembentukan benih gigi bungsu diawali sebelum usia 12 tahun dan pertumbuhannya berakhir pada usia sekitar 25 tahun. Pada usia tersebut gigi bungsu akan terbentuk sempurna. Secara garis besar pertumbuhan gigi bungsu berlangsung, sebagai berikut: Anatomi dan pertumbuhan gigi bungsu.  Pada usia 12tahun, sebagian mahkota benih gigi bungsu mulai terbe

Gigi Ngilu Saat Setelah Renang ?? Inilah Sebabnya..

Mungkin sering dari kita merasakan ngilu pada gigi setiap selesai berenang, terutama pada beberapa orang yang menjadikan renang sebagai olahraga favorite, atau bahkan sebagai profesi profesional mereka (atlet). Akhir-akhir ini ada beberapa pasien datang dengan keluhan gigi sering terasa sangat ngilu dan sensitif, terutama setelah berenang. Inilah yang membuat saya ingin menulis tentang gigi ngilu, kaporit, dan kolam renang.. APA ada hubungan antara ketiganya? Oke.. dari kondisi klinis di dalam rongga mulut pasien tersebut, tidak ditemukan adanya dental caries (gigi berlubang) atau calculus (karang gigi) dan resesi gingiva (gusi turun).  Yaa.. tampak normal, setelah wawancara lebih dalam ternyata mereka adalah atlet renang profesional yang dalam pemusatan pelatihan daerah (Puslatda) Jatim. Saya pernah merasakan latihan di dalam Puslatda, sangat ketat. Latihan seperti makan obat saja yang sehari bisa 3 kali. Ya... walau saya bukan atlet renang dulunya, tapi kebayang

Case Report : Cosmetic-Esthetic Dentistry with Frenectomy and Veneer

Frenulum adalah lipatan mukosa yang berisi jaringan ikat/otot yang menghubungkan bagian dari tubuh. Frenulum pada rongga mulut dapat ditemukan pada daerah bawah lidah (frenulum lingualis) , bibir (frenulum labialis) , dan pipi bagian dalam (frenulum bucalis) .  Frenulum labialis superior Jika tinggi, akan menyebabkan central diastema/midline diastema, pada pasien yang menggunakan gigi palsu tipe full denture juga akan mempengaruhi retensi gigi palsunya jika menagemennya tidak tepat Frenulum bucalis Jika tinggi, akan mempengaruhi retensi gigi palsu jika managemennya tidak tepat Frenulum Lingualis Jika frenulum ini "pendek" (gambar sisi kanan) akan mempengaruhi fungsi bicara karena lidah "terikat" dan tidak bisa bergerak bebas, dan dapat juga mempengaruhi retensi gigi palsu pada pasien yang menggunakannya jika managemennya tidak tepat Saat ini, kita akan membahas kasus frenulum labialis yang umum kita jumpai.  Pada frenulum labiaslis su