Skip to main content

Penyebaran Infeksinya Hingga ke Seluruh Tubuh.. Jangan Remehkan Sakit Gigi

Gigi merupakan organ penting yang sering tidak kita perhatikan kecuali saat sakit, atau saat ingin tampil cantik. Organ kecil yang berperan besar ini tersembunyi rapi di dalam mulut, menjadi pagar sekaligus mesin penggiling.

 Namun, sejauh mana kita sudah mengenal dan memahami gigi kita ?
Yuk lebih akrab lagi dengan gigi kita..

Anatomi Gigi dan Jaringan Periodontal
Gigi merupakan organ terkuat dan terkeras yang berada dalam tubuh kita. Lapisan luar gigi yang disebut dengan email merupakan lapisan yang kuat dibandingkan tulang. Namun di samping kekuatannya, gigi memiliki kelemahan, yaitu ketika sudah rusak, lapisan ini tidak mampu merepair dirinya kembali. Hal ini berbeda seperti dengan tulang yang memiliki kemampuan untuk menyambung kembali bagiannya yang retak atau patah. Oleh karena itu, gigi yang sudah berlubang tidak akan menutup dengan sendirinya, sekalipun kita menantinya 1000 tahun.
Gigi dilayani oleh beberapa jaringan penunjang disekitarnya, gusi, tulang, ligamen periodontal, pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe.


Penyebaran Infeksi Gigi
Infeksi dapat masuk ke dalam tubuh melalui beberapa jalan (port de entry) di antaranya lubang pada gigi, dan sulcus gingiva (saku gusi).

Penyebaran infeksi ke dalam tubuh yang berawal dari gigi berlubang bermula dari rusaknya lapisan email. Jika tidak segera diatasi, penyebaran akan semakin dalam hingga lapisan dentin. Kerusakan pada lapisan ini biasanya menimbulkan keluhan ngilu hingga cekot-cekot tergantung dari kedalamannya.

Bakteri dan toksinnya dapat menyebar lebih dalam ke ruang pulpa yang berisi saraf, pembuluh darah dan limfe. Jika infeksi sudah menyebar sejauh ini, keberlangsungan hidup di dalam pulpa tidak dapat dipertahankan dalam waktu yang lama. Saraf dan segala yang berada di dalam pulpa akan mati dan membusuk. Hal ini berhubungan dengan terbatasnya suplai darah dan ruang di dalam pulpa sehingga pertahanan terhadap jejas sukar untuk diatasi dengan baik, tidak seperti jejas pada bagian tubuh lain.

Port de entry infeksi odontogen : (1) melalui pulpa; (2) melalui jaringan periodontal; (3) melalui pericorona

Ketika jaringan pulpa sudah mati oleh karena bakteri dan toksinnya, akan lebih mudah bagi bakteri untuk menyebar dan masuk ke jaringan penyangga gigi sehingga menyebabkan periodontitis apikalis, hingga terjadi abses. Abses merupakan rongga patologis yang berisi pus (nanah), darah, bakteri, dan sel-sel mati lainnya.
Penyebaran infeksi ke dalam tubuh melalui jaringan periodontal biasanya berawal dari adanya infeksi pada gusi, baik karena plak, karang gigi, atau infeksi akibat dari gusi tertusuk oleh duri. Berawal dari gingivitis (keradangan gusi), gusi lebih mudah berdarah baik akibat sikat gigi, atau bahkan secara spontan akibat dari peningkatan aktivitas vaskuler di daerah tersebut. Jika kondisi ini tidak segera dirawat, infeksi akan masuk lebih dalam hingga ke jaringan periodontal dan menyebabkan periodontitis marginalis, periodontitis apikalis, hingga terjadi abses periodontal.
Saat infeksi sudah sampai pada tahap abses inilah biasanya akan ditemukan gejala seperti bengkak, dan terkadang disertai dengan demam. Peyebaran bengkak pun bervariasi tergantung pada struktur dan tahanan jaringan disekitarnya. Nanah atau infeksi akan berjalan sesuai dengan daerah dengan tahanan yang lebih mudah “dikalahkan”.


Pada pola penyebaran yang lebih kompleks, infeksi dapat menyebar melalui berbagai jaringan di antaranya pembuluh darah. Bakteri dan produknya dapat masuk dan terbawa oleh aliran darah dan menyebar ke daerah lain di dalam tubuh.
Beberapa contoh manisfestasi penyakit yang dapat disebabkan oleh penyebaran infeksi oleh gigi di antaranya adalah meningitis (keradangan pada selaput otak), endokarditis (keradangan pada selaput pembungkus jantung), sroke, keguguran, sakit lambung kronis, dan masih banyak lagi tergantung pada daerah yang diserang.
Mekanisme penyebarannya akan kami bahas pada topik selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Gigi Impaksi : Apa, Mengapa dan Bagaimana ?

Gigi impaksi merupakan gigi dengan kondisi tertanam sebagian ataupun total, dapat terjadi pada semua jenis gigi mulai gigi seri (insicive) , taring (caninus) , geraham kecil (premolar) maupun geraham (molar) baik rahang atas maupun rahang bawah. Namun, kasus yang sering kita kenal dan jumpai adalah impaksi pada gigi molar ke-3 (gigi geraham bungsu). Gigi bungsu biasanya tumbuh pada masa usia "age of wisdom" yaitu 15-25 tahun, sehingga gigi bungsu dan gigi impaksi (geraham belakang) dalam bahasa Inggri biasa disebut dengan wisdom teeth.   Manifestasi infeksi yang dapat terjadi pada gigi impaksi rahang bawah. Proses pembentukan benih gigi bungsu diawali sebelum usia 12 tahun dan pertumbuhannya berakhir pada usia sekitar 25 tahun. Pada usia tersebut gigi bungsu akan terbentuk sempurna. Secara garis besar pertumbuhan gigi bungsu berlangsung, sebagai berikut: Anatomi dan pertumbuhan gigi bungsu.  Pada usia 12tahun, sebagian mahkota benih gigi bungsu mulai terbe

Gigi Ngilu Saat Setelah Renang ?? Inilah Sebabnya..

Mungkin sering dari kita merasakan ngilu pada gigi setiap selesai berenang, terutama pada beberapa orang yang menjadikan renang sebagai olahraga favorite, atau bahkan sebagai profesi profesional mereka (atlet). Akhir-akhir ini ada beberapa pasien datang dengan keluhan gigi sering terasa sangat ngilu dan sensitif, terutama setelah berenang. Inilah yang membuat saya ingin menulis tentang gigi ngilu, kaporit, dan kolam renang.. APA ada hubungan antara ketiganya? Oke.. dari kondisi klinis di dalam rongga mulut pasien tersebut, tidak ditemukan adanya dental caries (gigi berlubang) atau calculus (karang gigi) dan resesi gingiva (gusi turun).  Yaa.. tampak normal, setelah wawancara lebih dalam ternyata mereka adalah atlet renang profesional yang dalam pemusatan pelatihan daerah (Puslatda) Jatim. Saya pernah merasakan latihan di dalam Puslatda, sangat ketat. Latihan seperti makan obat saja yang sehari bisa 3 kali. Ya... walau saya bukan atlet renang dulunya, tapi kebayang

Case Report : Cosmetic-Esthetic Dentistry with Frenectomy and Veneer

Frenulum adalah lipatan mukosa yang berisi jaringan ikat/otot yang menghubungkan bagian dari tubuh. Frenulum pada rongga mulut dapat ditemukan pada daerah bawah lidah (frenulum lingualis) , bibir (frenulum labialis) , dan pipi bagian dalam (frenulum bucalis) .  Frenulum labialis superior Jika tinggi, akan menyebabkan central diastema/midline diastema, pada pasien yang menggunakan gigi palsu tipe full denture juga akan mempengaruhi retensi gigi palsunya jika menagemennya tidak tepat Frenulum bucalis Jika tinggi, akan mempengaruhi retensi gigi palsu jika managemennya tidak tepat Frenulum Lingualis Jika frenulum ini "pendek" (gambar sisi kanan) akan mempengaruhi fungsi bicara karena lidah "terikat" dan tidak bisa bergerak bebas, dan dapat juga mempengaruhi retensi gigi palsu pada pasien yang menggunakannya jika managemennya tidak tepat Saat ini, kita akan membahas kasus frenulum labialis yang umum kita jumpai.  Pada frenulum labiaslis su