Skip to main content

Benarkah Gigi Berlubang Termasuk Penyakit Menular ?


Banyak masyarakat yang tahu bahwa gigi berlubang disebabkan oleh makanan manis serta kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Namun tidak banyak yang mengetahui bahwa penyebab utama gigi berlubang adalah bakteri. Ada beberapa bakteri penyebab caries dental (gigi berlubang, red) diantaranya Streptococcus mutans, dan Lactobacilus.

Tiap individu memiliki bakteri dengan tingkat virulensi (keganasan) yang berbeda-beda. Oleh karena itu sering kita jumpai pada individu yang berbeda, dengan level OH (oral hygine-kebersihan mulut) yang hampir sama, mereka memiliki keparahan dental caries yang berbeda.

Lalu bagaimana caries dental ini bisa "menular"?

Ada beberapa tipe penularan gigi berlubang :
1. Antar gigi pada mulut yang sama. Hal ini biasanya terjadi pada caries dental kelas II dan III klasifikasi Black,yaitu caries yang berada di pinggir/tepi antara 2 gigi.

2. Antar individu yang berbeda. Hal ini dapat terjadi karena migrasi bakteri penyebab caries dari individu dengan bakteri bervirulensi tinggi ke individu dengan bakteri bervirulensi lebih rendah.
Ini dapat terjadi melalui beberapa cara diantaranya :
a. Bertukar sikat gigi,
b. Meletakkan sikat gigi dalam satu wadah yang sama (gelas) dan membiarkan kepala sikat gigi tanpa pelindung bersentuhan.
c. Berciuman mulut dengan adanya pertukaran saliva (air liur).
d. Dari orang dewasa ke anak atau orang lain. Biasanya dapat melalui bertukar sendok, sedotan, atau dengan suapan makanan ke anak yang sebelumnya ditiup atau sempat menempel terlebih dahulu ke mulut si penyuap.

Beberapa kebiasaan ini (a,b,c) selain dapat menjadi media penularan dental caries, (seperti kita ketahui) juga dapat menjadi sarana penularan beberapa penyakit menular lainnya yang disebabkan virus seperi HIV, Hepatitis, Herpes, dll.

Dan mulut adalah bagian tubuh yang tak pernah steril.


Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Gigi Impaksi : Apa, Mengapa dan Bagaimana ?

Gigi impaksi merupakan gigi dengan kondisi tertanam sebagian ataupun total, dapat terjadi pada semua jenis gigi mulai gigi seri (insicive) , taring (caninus) , geraham kecil (premolar) maupun geraham (molar) baik rahang atas maupun rahang bawah. Namun, kasus yang sering kita kenal dan jumpai adalah impaksi pada gigi molar ke-3 (gigi geraham bungsu). Gigi bungsu biasanya tumbuh pada masa usia "age of wisdom" yaitu 15-25 tahun, sehingga gigi bungsu dan gigi impaksi (geraham belakang) dalam bahasa Inggri biasa disebut dengan wisdom teeth.   Manifestasi infeksi yang dapat terjadi pada gigi impaksi rahang bawah. Proses pembentukan benih gigi bungsu diawali sebelum usia 12 tahun dan pertumbuhannya berakhir pada usia sekitar 25 tahun. Pada usia tersebut gigi bungsu akan terbentuk sempurna. Secara garis besar pertumbuhan gigi bungsu berlangsung, sebagai berikut: Anatomi dan pertumbuhan gigi bungsu.  Pada usia 12tahun, sebagian mahkota benih gigi bungsu mulai terbe

Gigi Ngilu Saat Setelah Renang ?? Inilah Sebabnya..

Mungkin sering dari kita merasakan ngilu pada gigi setiap selesai berenang, terutama pada beberapa orang yang menjadikan renang sebagai olahraga favorite, atau bahkan sebagai profesi profesional mereka (atlet). Akhir-akhir ini ada beberapa pasien datang dengan keluhan gigi sering terasa sangat ngilu dan sensitif, terutama setelah berenang. Inilah yang membuat saya ingin menulis tentang gigi ngilu, kaporit, dan kolam renang.. APA ada hubungan antara ketiganya? Oke.. dari kondisi klinis di dalam rongga mulut pasien tersebut, tidak ditemukan adanya dental caries (gigi berlubang) atau calculus (karang gigi) dan resesi gingiva (gusi turun).  Yaa.. tampak normal, setelah wawancara lebih dalam ternyata mereka adalah atlet renang profesional yang dalam pemusatan pelatihan daerah (Puslatda) Jatim. Saya pernah merasakan latihan di dalam Puslatda, sangat ketat. Latihan seperti makan obat saja yang sehari bisa 3 kali. Ya... walau saya bukan atlet renang dulunya, tapi kebayang

Case Report : Cosmetic-Esthetic Dentistry with Frenectomy and Veneer

Frenulum adalah lipatan mukosa yang berisi jaringan ikat/otot yang menghubungkan bagian dari tubuh. Frenulum pada rongga mulut dapat ditemukan pada daerah bawah lidah (frenulum lingualis) , bibir (frenulum labialis) , dan pipi bagian dalam (frenulum bucalis) .  Frenulum labialis superior Jika tinggi, akan menyebabkan central diastema/midline diastema, pada pasien yang menggunakan gigi palsu tipe full denture juga akan mempengaruhi retensi gigi palsunya jika menagemennya tidak tepat Frenulum bucalis Jika tinggi, akan mempengaruhi retensi gigi palsu jika managemennya tidak tepat Frenulum Lingualis Jika frenulum ini "pendek" (gambar sisi kanan) akan mempengaruhi fungsi bicara karena lidah "terikat" dan tidak bisa bergerak bebas, dan dapat juga mempengaruhi retensi gigi palsu pada pasien yang menggunakannya jika managemennya tidak tepat Saat ini, kita akan membahas kasus frenulum labialis yang umum kita jumpai.  Pada frenulum labiaslis su